Kemasan merupakan hal terpenting untuk sebuah produk yang dijual. Warna, desain, ukuran, juga jenis bahannya harus diperhatikan oleh mereka yang akan mulai bisnis penjualan produk.

Selain untuk menentukan pengeluaran modalnya, ternyata kemasan juga berpengaruh kepada keputusan konsumen dalam pembelian barang. Sehingga itulah mengapa memilih kemasan pun perlu diperhatikan.

Selama ini mungkin kita hanya tahu kemasan adalah keseluruhan wadah produk, akan tetapi ada juga kategori lainnya seperti kemasan primer. Apakah itu? Simak artikel berikut.

Mengenal Kemasan Primer

Kemasan merupakan sebuah wadah untuk penyimpanan sebuah produk seperti makanan agar tetap terjaga kualitasnya selama dipasarkan dalam jangka waktu yang lama dan sampai ke tangan konsumen.

Fungsinya selain menjaga kualitas, tetapi bisa untuk estetika, penentuan porsi penjualan, melindungi dari kondisi iklim, kemudahan untuk dibawa, serta pemberian informasi mengenai produk kepada konsumen.

Jenis-jenis kemasan ternyata dibagi tiga, ada primer, sekunder dan tersier.

Kemasan berjenis primer adalah kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk makanan, contohnya botol, kaleng, karton, plastik, aluminium foil, dan lain-lain.

Jenis makanan yang bisa kita temui sehari-hari dengan memakai jenis kemasan primer contohnya:

  • Plastik bungkus mi instan, biskuit, minuman sachet, kripik.
  • Botol saus, sampo, sabun, botol minuman, obat batuk.
  • Kaleng ikan sardin, buah kalengan, saus kalengan.
  • Karton minuman susu dan jus.
  • Aluminium foil pada kemasan obat strip.

Fungsi dari packing primer:

  • Perlindungan isi produknya.
  • Pengawetan produk untuk jangka lama.
  • Mengkomunikasikan kepada konsumen lewat label yang terpasang.
  • Estetika agar menarik konsumen untuk membeli.

Kemasan jenis primer harus punya kualitas ketahanan yang baik agar isi produknya tidak gampang rusak dan tetap stabil, biasanya kemasan terbuat dari bahan yang tahan air dan juga udara.

Selain wadahnya langsung bersentuhan dengan isinya, kemasan primer juga memberikan informasi kepada konsumen melalui label yang terpasang. Isi informasinya bisa berupa komposisi, informasi nutrisi, kadaluarsa, dan sebagainya.

Dalam dokumentasi industri pembuatan makanan sering kita lihat untuk kemasan berbentuk kaleng biasanya akan disterilisasi dengan cara ikut dimasak bersama makanannya, hal ini amatlah penting demi keselamatan konsumen.

Untuk kemasan sekunder dan tersier merupakan kemasan yang tidak menyentuh secara langsung isi produknya, atau bisa disebut bagian terluar untuk melindungi bagian primer serta kemasan yang memudahkan untuk dipindah tempatkan.

Pentingnya Keamanan Kemasan Primer

Karena kemasan primer menyentuh secara langsung isi produknya, maka ada regulasi mengenai aturan pemakaian jenisnya demi keamanan konsumen. Sudah pasti jenis bahan yang dipakai haruslah foodgrade.

Penggunaan jenis semakin sini makin dipertimbangkan demi mengurangi jumlah sampah yang sulit terurai agar kondisi bumi dan lingkungan tetap terjaga, maka muncul kemasan biodegradable sebagai solusinya.

Ada beberapa kebijakan untuk pengemasan, diantaranya:

  • Minimum Packaging

Upaya dalam mengurangi jumlah sampah dan penurunan biaya produksi ada yang disebut minimal kemasan dengan cara pengurangan tingkatan kemasan.

Produsen bisa mengurangi tingkatannya dari semula sampai ke tersier menjadi sekunder saja.

  • Active Packaging

Jenis kemasan yang aktif ini berguna untuk memberi informasi dari produknya. Misalkan adanya informasi mengenai temperatur, kemasan biodegradable serta barcode.

Informasi yang terdapat pada packaging itu berguna untuk pencatatan kondisi, aturan mengenai kualitas barang yang didistribusikan karena beberapa diantaranya bisa saja punya kandungan yang mudah rusak.

Anda yang akan memasarkan suatu produk harus memerhatikan mengenai kualitas kemasannya, sebab hal tersebut akan memengaruhi produk dalam segala aspek.

Itulah sedikit penjelasan mengenai kemasan primer yang semoga bisa bermanfaat untuk Anda.